(Marup istilah Simpan Pinjam di Manipur, India)
Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih menerima kunjungan dari WING (Women in Governance) Manipur, India, 7 Maret 2015. Kunjungan tersebut disambut oleh Ketua CU Pancur Kasih, Drs. F.Y. Khosmas, M.Si, dan seluruh jajaran Pengurus dan Pengawas di aula lantai 2, kantor Pusat CU Pancur Kasih. Rombongan WING Manipur dipimpin oleh Nonibala Narengbam, Secy IRDSO, sebagai Pimpinan tertinggi WING. Kunjungan yang dilakukan dalam rangka studi banding untuk mengetahui bagaimana CU sebagai sarana rekonsiliasi antar agama, suku, dan latar belakang yang berbeda dapat menciptakan kesejahteraan ekonomi.
Dalam presentasi Nonibala Narengbam saat memperkenalkan organisasi WING Manipur, organisasi yang digelutinya merupakan organisasi perempuan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat khususnya kaum perempuan dan anak-anak untuk memperoleh hak-hak mereka agar kehidupan menjadi lebih layak. Dalam perkembangannya, Negara Manipur terletak di sebelah timur laut India yang berbatasan dengan negara Myanmar. Negara Manipur merupakan negara kecil yang masih berkaitan dengan India dan memiliki suku, agama, bahasa dan latar belakang yang berbeda sehingga banyak terjadi permasalahan politik yang pelik. Banyak dari masyarakat di Manipur, melakukan perdagangan manusia, seperti perdagangan anak-anak dan perempuan yang terjadi diperbatasan Myanmar. Melihat peliknya masalah yang terjadi terutama kaum perempuan dan anak-anak yang menjadi korban, WING Manipur bertekat untuk mengembalikan keamanan finansial setiap keluarga terutama untuk membantu kaum ibu-ibu. Salah satu dukungan yang dilakukan yaitu dengan menyediakan lembaga simpan-pinjam dengan tujuan melakukan usaha. Sistem kredit disana dikenal dengan istilah Marup. Sistem kegiatan ekonomi Marup seperti koperasi (Lembaga Kredit). Marup adalah lembaga penting bersama yang biasanya untuk membantu masyarakat dalam kematian, pernikahan, kelahiran dan masalah ekonomi lainnya. Marup yang bersifat sosial dijadikan tempat keamanan sosial ekonomi disetiap level masyarakat. Marup menjalankan sistem kredit secara tradisional untuk perkembangan wirausaha di negara tersebut.
Pertemuan yang berlangsung sekitar 3 jam dimanfaatkan oleh mereka untuk saling bertukar informasi mengenai perkembangan Credit Union. Credit Union yang dulunya diketahui berasal dari masyarakat kecil dan tidak mampu saat ini bisa berkembang dengan pesat dengan jumlah anggota, khususnya untuk CU Pancur Kasih sebanyak 127.927 pada TB 2014 yang berasal dari semua kalangan masyarakat, baik itu petani, pekerja swasta, dll. Bahkan, karena CU berasal dari pedesaan saat ini banyak lembaga keuangan juga mulai memasuki pedesaan karena masyarakat pedesaan sudah mulai menyadari betapa pentingnya menabung untuk masa depan mereka. Penyadaran pendidikan ekonomi masyarakat pedesaan adalah akibat adanya pendidikan dasar ekonomi untuk mengetahui manajemen keuangan rumah tangga. Selain itu, mereka juga mengetahui bagaimana sistem yang digunakan untuk memberikan bunga pinjaman pada sistem kredit yang digunakan. Semoga kunjungan yang dilakukan oleh WING Manipur di Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih dapat memberikan manfaat yang besar sehingga dapat diterapkan di daerah mereka.
Barage CU Malangkah Repo!