Maimunah: Menggunakan Modal dari CU untuk Ternak Burung Puyuh

19 May 2014
CU PANCUR KASIH
UNCATEGORIZED

Peminat peternakan burung puyuh untuk pembudidayaan dan menghasilkan telur masih sangat minim. Seperti yang telah dilakukan Maimunah beberapa tahun terakhir ini, tepatnya kurang lebih 2 tahun, ia dan suaminya tertarik untuk membudidayakan burung puyuh di kawasan Desa Durian, Sungai Ambawang, Kab. Kubu Raya. Berbekal pengalaman suaminya, Maskot,  yang telah bekerja dengan pemilik ternak burung puyuh, mereka mencoba untuk mengusahakannya.

Saat ditemui penulis, Maimunah mengatakan bahwa burung puyuhnya saat ini adalah kedua kalinya ia dan suaminya mencoba untuk beternak. Ternak pertama kali hanya untuk mensuplai telur untuk satu tempat saja. Mereka hanya sebagai peternak dan pemelihara saja sedangkan untuk distributor hasil telur hanya dijual kepada 1 orang. Ternak yang kedua kalinya saat ini, mereka bisa menjual hasil telurnya untuk umum, karena tidak ada ketergantungan lagi dengan satu orang.

Ia menceritakan, sejak dari awal pemeliharaan peternakan, yang menjadi kendala untuk tahap awal yaitu resiko kematian bibit yang lumayan cukup besar. Untuk selanjutnya, kematian dari burung puyuh dewasa juga ada, hal ini dikarenakan oleh kemampuan bertelur burung puyuh yang terlalu besar sehingga kesehatan burung puyuh tersebut terganggu.

Dalam setiap panen hasil telur, maimunah mendapatkan 2 kotak perhari yang masing-masing kotak berisi 750 biji telur yang dihasilkan oleh 2000 ekor burung puyuh. Kemampuan burung puyuh untuk bertelur setelah berusia 3 bulan dan selanjutnya untuk 9 bulan berikutnya produksi telur semakin bertambah. Burung puyuh mampu untuk bertelur 2 kali dalam sehari, pagi dan sore. Penjualan  telur burung puyuh dijual sebesar Rp. 1.000 untuk 3 biji.

Menurutnya, kemampuan mereka untuk mengusahakan ternak burung puyuh berkat bantuan modal dari CU Pancur Kasih. “Waktu diawal pemeliharaan, kami mendapatkan modal pinjaman untuk membuat kandang dan pembelian bibit burung puyuh,” kata maimunah. Selain untuk modal berternak, kami juga mendapatkan pinjaman perumahan sehingga kami bisa merenovasi rumah. Untuk kedepannya, ia berharap usaha ternak buruh puyuh yang digeluti bersama suaminya dapat berkembang dengan baik. untuk CU Pancur Kasih, semoga selalu dapat memberikan bantuan kepada anggota yang memerlukan tambahan modal sebagai usaha untuk mensejahterakan anggota masyarakat.

Barage CU Malangkah Repo!!