
KSP CU Pancur Kasih melaksanakan Pleno Business Plan dan Penyusunan Arus Kas Tahun Buku 2026 pada 17–20 November 2025 di Wisma Emaus Nyarumkop, Singkawang Timur. Kegiatan tahunan ini diawali dengan Misa Pembukaan yang dipimpin oleh RD Surip, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Ketua Pengurus KSP CU Pancur Kasih, Martono, serta penyampaian Sekapur Sirih dari para Penasehat CU Pancur Kasih.
Dalam sambutannya, General Manager KSP CU Pancur Kasih, Budi Assa, menegaskan bahwa lokakarya ini merupakan momentum penting untuk menyatukan langkah seluruh unsur lembaga. “Dengan kredit union kita maju bersama untuk membangun manusia sejahtera bahagia. Puji Tuhan kita dipertemukan kembali di Wisma Emaus Nyarumkop dalam kegiatan ini. Dua hari ke depan kita melaksanakan pekerjaan rutin tahunan yang memang bukan hal baru, tetapi justru menuntut kita untuk terus berpikir demi kemajuan lembaga yang kita cintai,” ujarnya.

Budi Assa juga menyoroti pesan reflektif dari homili misa pembukaan—bahwa evaluasi capaian, mempertahankan hal-hal baik, dan menghadirkan inovasi merupakan kunci keberlanjutan CU Pancur Kasih. Ia turut mengapresiasi capaian lembaga yang kini telah menghimpun lebih dari 239.000 anggota dengan aset mendekati Rp4 triliun. “Semua ini berkat kontribusi anggota, pokti, dan tim kerja di Tempat Pelayanan. CU Pancur Kasih telah menjadi barometer nasional dan masih dipercaya. Mari kita jaga kepercayaan itu dengan benar-benar menghidupi nilai-nilai inti dalam keseharian,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus KSP CU Pancur Kasih, Martono, menekankan bahwa penyusunan Business Plan 2026 bukan sekadar menghasilkan dokumen, tetapi menjadi ruang untuk membaca dan menjawab tantangan di tahun mendatang. Pleno ini juga menjadi lanjutan dari pra-lokakarya yang telah dilaksanakan seminggu sebelumnya. “Menyusun rencana strategis bukan hanya soal kertas, tetapi tentang tantangan 2026. Malam ini kita mulai mengimplementasikan hasil lokakarya minggu lalu, termasuk persiapan akses branding dan CULEG yang akan diajukan ke ICCU tahun depan,” ungkapnya.
Martono juga meminta seluruh Manajer Tempat Pelayanan lebih mencermati capaian target, mengingat beberapa TP masih belum memenuhi target tahun berjalan. Ia juga menambahkan bahwa pengelola perlu peka terhadap regulasi pemerintah dan mampu membaca arah kebijakan lembaga. “Kami berharap penyusunan Business Plan ini benar-benar menjadi jawaban atas tantangan yang kita hadapi dan dapat diselesaikan sebelum masuk ke penyusunan arus kas,” ujarnya.
Kegiatan Pleno Business Plan dan Penyusunan Arus Kas 2026 tahun ini diikuti oleh dari berbagai unsur—Penasehat, Pengurus, Pengawas, dan Manajeman. Peserta membahas arah kebijakan lembaga, indikator keberhasilan program, penyelarasan rencana kerja dengan kemampuan keuangan, hingga penetapan KRA dan KPI untuk tahun 2026.
Sepanjang kegiatan, peserta melakukan analisis, refleksi, diskusi kelompok, serta merumuskan strategi lintas bidang untuk menghasilkan pedoman kerja yang terarah dan berorientasi pada kebutuhan anggota. Wisma Emaus dipilih sebagai lokasi karena suasananya yang kondusif untuk proses pembelajaran dan refleksi bersama..jpg)
Melalui rangkaian Pleno Business Plan dan Penyusunan Arus Kas Tahun Buku 2026 ini, KSP CU Pancur Kasih, meneguhkan komitmen untuk menghadirkan pelayanan yang profesional, transparan, dan relevan bagi anggota. Hasil perencanaan yang dihasilkan diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menghadapi tantangan tahun mendatang. Dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan budaya kerja yang terus diperkuat, CU Pancur Kasih optimis dapat semakin dipercaya serta terus memberi manfaat bagi masyarakat Kalimantan Barat dan Indonesia.
.jpg)
Barage CU Malangkah Repo!