Kunjungan Founder CUCO Indonesia serta Mantan Wakil Perdana Menteri Kanada di CU Pancur Kasih

08 Jan 2013
CU PANCUR KASIH
UNCATEGORIZED

CU Pancur Kasih menjadi tempat pertemuan Kunjungan bersama Founder CUCO Indonesia, Robby Tulus beserta Mantan Wakil Perdana Menteri Kanada, Sheilla Copps, pada Rabu sore,  12/12/2012.  Kunjungan yang dilaksanakan di CU Pancur Kasih  mereka lakukan setelah menghadiri Soft Opening Merion, Jl. Ampera Kotabaru, Pontianak.

Kunjungan ini dihadiri oleh beberapa Puskopdit-Puskopdit diantaranya Puskopdit Khatulistiwa beserta CU primer dan anggotanya, Puskopdit Kapuas beserta CU Primer dan anggotanya, serta BKCU Kalimantan beserta CU Primer dan anggotanya. Kunjungan ini terselenggara atas kerjasama antara CU Pancur Kasih dan Puskopdit Borneo.

Diawal sambutan, Noberta Yati, Ketua Umum CU Pancur Kasih mengatakan bahwa Pusat Koperasi Kredit Borneo dan  CU Pancur Kasih menyediakan tempat untuk bertemu dan berbagi pengalaman serta mendengar beberapa saran dan masukan yang berguna untuk perkembangan CU di Indonesia. Sebelumnya ia juga mengatakan bahwa Credit Union saat ini telah memasuki masa era modern yaitu era globalisasi. Ia mengharapkan kepada generasi muda sebagai generasi penerus bisa melanjutkan dan mentransfer nilai-nilai CU di era modern tanpa meninggalkan identitas diri CU sehingga tetap bertahan meskipun dihadapi dengan tantangan dan rintangan.

Kegiatan kunjungan ini juga mempresentasikan kilas balik gerakan CU Kalbar. Presentasi yang dibawakan oleh Munaldus, sebagai Ketua Umum Puskopdit Khatulistiwa, menyebut kunjungan ini sebagai “Pertemuan Penyegaran bersama Bapak Robby Tulus dkk, Founder CUCO Indonesia”. Di dalam presentasinya ia sempat mengutip kalimat di sebuah buku, “Organisasi sebaik orangnya”. Menurutnya, sebuah organisasi akan berjalan dengan baik dan berkembang karena adanya orang-orang yang baik, dan sebaliknya organisasi yang tidak baik, karena adanya orang-orang yang tidak baik.  Ia juga menjelaskan tentang perkembangan CU di Kalimantan Barat mulai dari CU Besar di Kalbar, jumlah asset dan jumlah anggota, serta penambahan 1 pilar CU yaitu Inovasi, selain Solidaritas, Pendidikan, dan Swadaya. Di akhir presentasinya, ia mengharapkan agar CU bisa menjadi sebuah Organization Excellence sehingga dapat lebih bertahan meskipun dihadapkan dengan masa-masa sulit.

  Kunjungan penyegaran yang dilaksanakan tidak lepas dari sesi tanya jawab dari para peserta kepada Robby Tulus, Sheilla Copps dan suaminya Austin Thorne.  Pada kesempatan itu Robby Tulus, sebagai founder CUCO Indonesia menjelaskan mengapa  inovasi menjadi salah satu Pilar Credit Union. Di dalam penjelasannya ia menegaskan, “Ketiga pilar itu bisa rapuh tanpa adanya inovasi. Karena inovasi itu merupakan sesuatu yang berjalan terus dan cepat hilang juga, sehingga inovasi itu seperti mata rantai yang tidak pernah berhenti tetapi harus ada”.  Ia menambahkan bahwa teknologi merupakan suatu bentuk inovasi tetapi inovasi yang paling mendasar adalah aspirasi dari masyarakat itu sendiri.

Sheilla Copps juga menegaskan, “Kita tidak hanya melayani anggota saja, tetapi kita juga bisa memberikan pengaruh yang kecil atau pengaruh besar terhadap pemerintah”.

Suami Sheilla Copps, Austin Thorne, pernah bergerak di Organisasi Sosial Serikat Buruh, mengatakan bahwa ada 2 hal yang bisa membuat organisasi menjadi lebih bagus. 2 hal yang penting yaitu “Values and Strategies”, apabila kita tidak memiliki ‘Values’ dan ‘Strategies’ faktor-faktor lain sebagai penunjang berkembangnya gerakan CU, semuanya tidak akan pernah bekerja dan berhasil. Ia juga menambahkan, “Apabila kita melakukan satu hal kita harus melakukan dengan hal yang sama juga, karena kita menginginkan hidup damai, adanya makanan, dan pendidikan untuk hidup yang lebih baik. Oleh sebab itu nilai yang paling penting dari segalanya adalah “Persatuan”.  Sedangkan Strategi di sini, digunakan untuk menaikkan jumlah modal yang ada di dalam sebuah organisasi. Bagaimanapun cara yang ada, sebuah modal bisa memperkuat sebuah organisasi. Di akhir penjelasannya, ia memberikan tanggapannya mengenai UU Koperasi no. 17 tahun 2012 yang rencananya akan di terapkan pada Credit Union. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang membayar pajak juga akan mendapatkan keringanan dalam membayar pajak. Dengan membayar pajak akan membuat kita menjadi populer sehingga bisa mendapatkan nilai pajak yang lebih rendah. Namun, UU Koperasi saat ini masih menuai pro dan kontra di Indonesia khususnya bagi CU-CU di Kalimantan Barat yang sampai saat ini masih menjadi dilema untuk perkembangan Credit Union.

Kunjungan Founder CUCO Indonesia beserta Mantan Wakil Perdana Menteri Canada diharapkan dapat memberikan saran dan masukan bagi Credit Union yang ada di Kalimantan Barat. Pengalaman-pengalaman yang telah dibagi bisa membantu mengembangkan Credit Union untuk tetap terus bertahan meskipun dilanda berbagai krisis, pro dan kontra dari masyarakat maupun Pemerintah. Tetap semangat dan bertahan agar Credit Union menjadi suatu lembaga kepercayaan masyarakat yang dapat meningkatkan ekonomi sosial khususnya anggota CU Pancur Kasih. (Dmt)