Modal CU untuk Usaha Cake, Bakery and Ice Cream MaRiSa

14 Apr 2015
CU PANCUR KASIH
UNCATEGORIZED

Berbekal dengan hobby jalan-jalan Hendrikus Sudarmin, Hendrik, sapaan akrabnya tertarik untuk membuka usaha roti. “MaRiSa Cake, Bakery and Ice Cream”, menjadi nama toko roti yang diusahakannya sejak 1 tahun yang lalu yang beralamat di Jl. Sei Raya Dalam. Sebelumnya Hendrik juga sudah berwirausaha 9 tahun sebagai pengusaha roti di tempat yang berbeda. Saat ini usaha yang ditekuninya berkembang pesat .

Perjalanan usaha

Sebelum menjadi pengusaha roti, Hendrik adalah seorang karyawan di perusahaan swasta sebagai marketing. Karena melakukan banyak perjalanan dinas, secara tidak sengaja ia tertarik untuk menjadi pengusaha roti. Setiap kota yang dikunjunginya ia singgah ke toko bakery sebagai oleh-oleh perjalanan. “Dari situ kita mulai menyukai produk bakery yang fresh. Kemudian ada peluang untuk mendalami bidang ini, dengan mengikuti pelatihan, demo, kursus dll. Akhirnya saya dan Istri mencoba untuk fokus mendirikan usaha toko roti. Saya sendiri hobi untuk mengotak-atik resep dan menciptakan sendiri kreasi cake dari. Kalau sudah sampai menjual, sangat senang apabila produk kreasi kita disukai oleh orang”, katanya bercerita kepada penulis.

Menciptakan produk bakery yang masih fresh menjadi ciri khas tokonya.. Produknya sendiri tanpa bahan pengawet, dan roti yang dihasilan beranekaragam baik dari isi, ukuran, rasa, dll. Ia menambahkan, “Kita  berusaha untuk mencampur produk roti dengan bahan produk makanan lokal, misalnya waluh, ubi dan kentang”. Produk roti yang dijual dinilai dengan kisaran  harga 50 gr antara Rp. 3500  - Rp 12.000.  “Untuk produk bakery yang penting harus mempunyai suatu keunikan, yang disukai orang. Best seller dari adalah black forest. Kemudian, roti yang istimewa roti abon, karena terbuat dari mayonais buatan sendiri”, ujarnya.

Pelanggan toko roti MaRiSa setiap hari semakin bertambah. Selain dari pelanggan banyak juga reseller-reseller yang tertarik untuk menjual kembali produk rotinya.. Oleh sebab itu, Hendrik tidak tanggung-tanggung, Ia kemudian meluncurkan program Marketing baru. Ia memberikan potongan harga 50% di siang hari dimulai dari pukul 06.00 -  19.59 WIB dengan jumlah minimal traksaksi Rp. 100.000,berlaku untuk semua jenis roti manis, donut, dan cake potong,     MaRiSa cake juga memberikan potongan harga 50% pada malam harinya, dimulai pukul 20.00 -22.00 WIB untuk semua jenis roti manis dan cake potong.  “Kita sekarang pegang prinsip kita tidak akan menurunkan kualitas. Kita hanya bisa memperkecil keuntungan saja”, katanya saat menceritakan berani memberikan potongan harga 50% untuk setiap rotinya.

MaRiSa cake memiliki semboyan “BAGI YANG MENGUTAMAKAN RASA”. Hendrik yakin bahwa bagi pelanggan yang mengutamakan rasa pasti akan mampir dan datang kembali ke toko rotinya. Hendrik mengatakan, “Pelanggan kami sudah menjangkau di seluruh Kota Pontianak, diantaranya A. Yani, A.Yani 2, Parit Hasi Muksin, daerah Sepakat, Wonodadi, sampai ke daerah Supadio, Taman Anggrek dan Parit Baru.

Menjadi pengusaha roti memerlukan modal yang cukup besar. Oleh sebab itu, Hendrik mempercayakan modal usahanya kepada CU Pancur Kasih. Dengan mendapatkan modal usaha, ia bisa menyewa, merenovasi tempat kontrakannya menjadi tempat yang memadai, penambahan peraltan fasilitas dengan membelian alat-alat produksi yang bagus (Oven, Mixer, dan Divider) dan mampu untuk memiliki karyawan sebanyak 5 orang. Hendrik sudah bergabung menjadi anggota CU Pancur Kasih sejah tahun 2013 lalu. Meskipun masih tergolong muda menjadi anggota, tetapi Hendrik merupakan anggota aktif dalam Koperasi Kredit . Keterlibatan CU Pancur Kasih benar-benar dirasakan manfaatnya. “Dulu hanya coba-coba, baru saat ini saja yang besar”, ujarnya. Selain itu perubahan lain yang dirasakannya adalah mampu untuk meningkatkan omzet. Dari segi nilai nomial tidak seberapa tetapi dari segi produktifitas tinggi yang dikaitkan dengan penjualan.

Ia berpesan kepada anggota yang lain bahwa sebagai anggota yang baik dan aktif ia mengatakan, “Kita harus mengutamakan angsuran dulu. Jadi prinsip harus mengutamakan kewajiban kita terlebih dahulu”.

Terima Kasih CU Pancur Kasih, Barage CU Malangkah Repo!