Training Professional Communication for Customer Services

26 Mar 2015
CU PANCUR KASIH
UNCATEGORIZED
Front liner merupakan bagian terpenting di sebuah lembaga keuangan seperti CU Pancur Kasih. Orang-orang yang bekerja sebagai front liner di CU Pancur Kasih harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik sehingga bisa memberikan pelayanan yang pantas, cepat, dan memuaskan bagi anggota-anggota yang tergabung didalamnya. Oleh sebab itu, CU Pancur Kasih menyelenggarakan training “Professional Communication for Costumer Services” (Komunikasi yang profesional dan menyenangkan) terutama untuk bagian front liner, 25 – 26 Maret 2015. Training ini diadakan di Wisma  Kongregasi Fransiskan Sambas (KFS), Pontianak. Pelatihan ini diikuti oleh 45 orang karyawan CU Pancur Kasih terutama bagian Front Liner (Kasir dan CS). Pelatihan Komunikasi diadakan dalam 2 tahap, tahap pertama yaitu pembukaan pelatihan (24 Maret 2015)  yang dibuka oleh CHRDO CU Pancur Kasih, Domitius, S.H, M.H, dan perwakilan Pengurus, Gabriel Marto, S.Pd. Tahap kedua, pada hari berikutnya (25 Maret 2015) adalah kegiatan inti Pelatihan Komunikasi yang difasilitatori oleh Lie Heng, S.E, M.M. Pada pembukaan pelatihan, Domitius, mengatakan, “Kegiatan pelatihan merupakan salah satu agenda rutinitas untuk TB 2015 sebagai pelaksanaan dari Rencana Strategis TB 2015 yang telah disepakati. Dalam Rencana Strategis TB 2015, masih diperlukan perbaikan untuk segi pelayanan, sehingga sangat perlu dilaksanakan pelatihan untuk kawan-kawan yang berhadapan langsung dengan anggota”, katanya saat mengatakan pentingnya diadakan pelatihan. Masih dalam pembukaan, sesi penguatan komitmen pelayanan karyawan CU Pancur Kasih, di fasilitasi oleh Gabriel Marto, S.Pd., mengatakan  bahwa peserta yang mengikuti pelatihan adalah iklan hidup.  Apabila tidak memberikan kesan yang baik atau tidak memberikan pelayanan yang prima, maka masalahnya akan memberikan pelayanan yang tidak baik juga. “How to START and HAVE an ENJOYABLE CONVERSATION with anyone, anywhere”  merupakan materi pertama yang diberikan oleh narasumber pada hari berikutnya. Peserta mengikuti pelatihan dengan sangat antusias seperti yang terlihat saat penulis mengabadikan kegiatan pelatihan komunikasi. Materi yang diberikan oleh Fasilitator, Lie Heng, S.E,M.M, dikemas dengan sederhana, menarik dan mudah diserap oleh peserta. Semoga dengan diadakan pelatihan ini komunikasi yang profesional dan menyenangkan dapat ditingkatkan dan dipertahankan di CU Pancur Kasih. Peserta juga dapat menerapkan materi-materi yang diberikan oleh Narasumber. Karena, komunikasi yang baik merupakan kunci persaingan yang sehat antar lembaga keuangan yang ada sehingga bisa menciptakan pelayanan yang baik kepada anggota yaitu menimbulkan rasa nyaman. Dikutip dari kata penutup pada pembukaan pelatihan, Domitius mengatakan, “Kadang orang tidak memperhatikan mahal atau murahnya barang, yang penting orang memperhatikan pelayanan yang baik dari karyawan lembaga. Sebagai karyawan jangan bimbang dan ragu  secara bersama-sama untuk mengembangkan CU kita ini supaya visi dan misi bisa tercapai sehingga bisa menjadi CU yang besar”. Barage CU Malangkah Repo!