Workshop Keuangan Inklusif: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM di Kalimantan Barat

26 Jun 2023
CU PANCUR KASIH
UNCATEGORIZED

Workshop Keuangan Inklusif: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM di Kalimantan Barat

Pada hari Rabu, 21 Juni 2023, di Aula Sejati KSP CU Pancur Kasih Pontianak, dilangsungkan Workshop Keuangan Inklusif yang diselenggarakan oleh Tim Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dengan dukungan dari Keuskupan Agung Pontianak dan KSP CU Pancur Kasih.

Dalam sambutan Uskup Keuskupan Agung Pontianak yang diwakili oleh RD Surip (Ketua PSE Keuskupan Agung Pontianak),  Mgr. Agustinus Agus menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan dukungannya terhadap upaya bersama dalam memajukan ekonomi di Kalimantan Barat.

Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah (KIKS) Kemenko Bidang Perekonomian, Dr. Erdiriyo, S.E., M.M., menyampaikan dua pesan penting dalam acara ini. Pertama, pelaku UMKM perlu memiliki jiwa wirausaha dan kemampuan mengubah masalah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Hal ini harus menjadi modal utama bagi mereka. Kedua, pelaku UMKM harus mampu melihat kebutuhan dan permintaan pasar, serta memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan memperluas jaringan logistik untuk mengirimkan produk-produk mereka.

Sebagai Moderator, Muhammad Nasir, yang juga mewakili Wali Kota Pontianak, Bapak Edi Rusdi Kamtono, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Pembangunan Ekonomi Inklusif menjadi isu strategis yang mendorong upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi harus dilakukan secara berkelanjutan dan inklusif. Indeks Pembangunan Inklusif di Indonesia mencakup aspek pertumbuhan ekonomi, ketimpangan dan kemiskinan, akses dan kesempatan. Indeks ini terdiri dari tiga pilar dan delapan subpilar, dengan total dua puluh satu indikator pembentuk indeks tersebut.

Secara umum, inklusif berarti masyarakat memiliki akses yang tepat waktu, lancar, dan aman terhadap berbagai produk dan layanan keuangan formal dengan biaya terjangkau, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akses layanan keuangan ini melibatkan kemampuan masyarakat dalam menggunakan layanan dan memiliki produk dari lembaga keuangan formal.

Menteri Keuangan Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT, di dalam videonya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Workshop Keuangan Inklusif Karya Ekonomi Komunitas Kalimantan Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan fokus pada pelaku UMKM dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis komunitas. Salah satu sasaran utamanya adalah Koperasi Simpan Pinjam yang ada di Kalimantan Barat, termasuk KSP CU Pancur Kasih, yang memiliki anggota hingga dua ratus ribu orang dan aset mencapai tiga triliun rupiah.

Upaya pemerintah dalam mempercepat inklusi keuangan melalui pemberdayaan ekonomi komunitas tidak akan berhasil tanpa dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah, BUMN, Pihak Swasta, dan Keuskupan Agung Pontianak yang dipimpin oleh Mgr. Agustinus Agus. Diharapkan koordinasi dan sinergi yang baik akan terus dipertahankan dan diperluas guna mendukung pemberdayaan ekonomi dan inklusi keuangan sehingga UMKM dapat meningkatkan kelasnya.

Fransiskus Maria Agustinus Sibarani, Tim Ahli Kemenko Perekonomian RI & Pembina Yayasan Landak Bersatu, juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dengan Keuskupan Agung Pontianak. Workshop Keuangan Inklusif akan dilaksanakan di empat lokasi, yaitu Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, dan Kabupaten Landak, mulai dari bulan Juni hingga Oktober 2023. Program ini melibatkan berbagai perusahaan dan ia mengajak masyarakat Kalimantan Barat, khususnya kaum muda dan pelaku UMKM, untuk berpartisipasi dalam program ini guna meningkatkan perekonomian daerah.

Workshop Keuangan Inklusif Karya Ekonomi Komunitas Kalimantan Barat juga dihadiri oleh KSP CU Pancur Kasih, dengan kehadiran Penasihat, Pengurus, Pengawas, Manajemen, Perwakilan Manajer TP, serta beberapa anggota KSP CU Pancur Kasih yang merupakan pelaku usaha UMKM. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh berbagai narasumber dari lembaga keuangan, asuransi, e-commerce, dan lain-lain, seperti Bank BRI, Bank Mandiri, BNI, Bank Kalbar, PT Askrindo, Tokopedia, Perum Bulog, dan Sampoerna Retail Community.

Workshop ini telah berhasil menciptakan momentum penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan UMKM di wilayah tersebut. Melalui kolaborasi antara pemerintah, keuskupan, dan berbagai lembaga terkait, inklusi keuangan semakin menjadi fokus utama dalam mengembangkan sektor ekonomi lokal.

Dengan melibatkan pelaku UMKM, pemberdayaan komunitas, dan peningkatan akses terhadap layanan keuangan, diharapkan Kalimantan Barat dapat mengatasi tantangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Workshop ini merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan panjang menuju ekonomi yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di Kalimantan Barat.

Dengan dukungan semua pihak, potensi ekonomi daerah ini dapat terwujud, memberikan manfaat kepada masyarakat luas, dan menjadi contoh bagi wilayah lainnya dalam membangun keuangan inklusif yang berkelanjutan.